Cek Syarat dan Biaya Pembuatan Sertifikat Tanah

Perampasan tanah membuat Kementerian Agraria dan Pertanahan / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Menghimbau kepada masyarakat untuk segera datang ke kantor BPN dan menyimpan sertifikat tanah tersebut.

Masyarakat bisa datang langsung untuk mengetahui proses dan biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan sertifikat tanah.

Dimungkinkan juga untuk membebaskan masyarakat dari pembobolan dan calo dengan datang langsung ke kantor pertanahan atau kantor tergantung wilayah tempat tinggal.

Biaya produksi Sertifikat Tanah Ini bervariasi karena banyak alasan. ada Biaya Sertifikat Tanah Biaya persiapan sertifikat tanah dari AJB dan tanah dari Girik. Anda harus menyiapkan sejumlah dokumen yang menjadi syarat pengurusan sertifikat tanah.

Berikut adalah syarat-syarat yang diperlukan:

Informasi, motivasi dan akses Persepsi dari Surel Anda.
Daftar Surel

• Sertifikat Penggunaan Konstruksi Asli atau HGB.
• Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
• Fotokopi KTP.
• Fotokopi kartu keluarga.
• sertifikasi SPPT PBB.
• Pernyataan kepemilikan tanah.

Segera setelah semua dokumen disiapkan, pergi ke kantor BPN terdekat dan buat janji dengan otoritas pertanahan untuk mengambil formulir aplikasi dan mendapatkan sertifikat tanah. Ada dua jenis sertifikasi tanah: Sertifikat Tanah dari AJB dan Sertifikat Tanah dari Girik.

1. Biaya pembuatan sertifikat tanah AJB

Proses jual beli tanah selalu dilakukan dengan membuat Akta Jual Beli (AJB) yang diaktakan. Ini digunakan untuk mengelola transfer sertifikat dari pemilik lama ke pemilik baru.

Proses pengajuan sertifikat tanah dari AJB ke SHM sama seperti pengajuan Sertifikat Hak Milik atau SHM.

Biaya yang ada meliputi biaya pengukuran, biaya panitia, dan biaya pendaftaran. Biaya tanah 1000 m2 untuk area Dick Jakarta sendiri adalah 340.000 rubel, biaya panitia 390.000 rubel dan biaya pendaftaran 50.000 rubel. Untuk kabupaten lain, biaya ini dapat ditampilkan di website BPN untuk masing-masing wilayah.

2. Biaya persiapan sertifikat tanah dari Girik

Girik adalah sertifikat kepemilikan tanah berdasarkan hukum adat atau warisan, bukan sertifikat resmi. Karena bukan merupakan sertifikat resmi dan tidak terdaftar di Kantor Pertanahan, tanah Girik ini sangat mudah menjadi sumber sengketa tanah.

Meskipun bukan merupakan sertifikat resmi, namun huruf Girik dapat digunakan untuk mengajukan hak atas tanah.

Karena pada dasarnya hukum tanah di Indonesia bersumber dari hukum tanah adat yang tidak tertulis. Hal ini sesuai dengan Pasal 5 UU Pokok Pertanian 1960.

Jadi jika tanah Anda masih dalam bentuk Girik, segera bawa SHM ke Kantor Pertanahan. Termasuk biaya pengukuran, biaya panitia, dan biaya pendaftaran untuk memperkirakan biaya SHM dari huruf Girik.

Biaya pengukuran tanah seluas 1000 m2 di kawasan Diki Jakarta adalah 124.000 Pemberontak, biaya panitia sebesar Rp 354.000, Biaya pendaftaran sebesar 50.000. Anda dapat melihat akomodasi di situs web ATR / BPN di setiap wilayah dengan biaya di negara bagian lain.