Pivot Point: Strategi Trading yang Harus Kamu Ketahui
Pivot Point: Strategi Trading yang Harus Kamu Ketahui

Pivot Point: Strategi Trading yang Harus Kamu Ketahui

Hai sobat trader! Kali ini kita akan membahas salah satu strategi trading yang cukup populer di kalangan para trader yaitu trading dengan pivot point. Mungkin sebagian dari kalian sudah familiar dengan istilah pivot point ini, namun bagi yang belum tahu, pivot point adalah level harga yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan level support dan resistance dalam trading. Dalam strategi trading dengan pivot point, kita akan menggunakan level-level pivot point tersebut sebagai acuan untuk menentukan level entry dan exit dalam sebuah trade. Bagaimana bisa? Yuk, simak penjelasannya lebih detail di bawah ini.

Sebelum memulai trading dengan pivot point, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu cara menghitung pivot point dan level-level support serta resistance-nya. Ada beberapa metode perhitungan pivot point, namun yang paling umum adalah menggunakan harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode sebelumnya (misalnya hari sebelumnya). Selain pivot point, kita juga perlu menghitung level support dan resistance pertama, kedua, dan ketiga. Untuk perhitungannya bisa menggunakan rumus-rumus yang sudah tersedia atau juga menggunakan indikator pivot point yang sudah tersedia di platform trading kita. Setelah kita mendapatkan level-level tersebut, kita bisa mulai menentukan level entry dan exit dalam sebuah trade.

Dalam strategi trading dengan pivot point, kita akan mencari sinyal entry saat harga mendekati level-level support atau resistance tersebut. Jika harga mendekati level support, kita bisa mencari sinyal buy atau long, sedangkan jika harga mendekati level resistance, kita bisa mencari sinyal sell atau short. Namun, kita juga perlu memperhatikan indikator lain seperti indikator momentum atau trend untuk memastikan kekuatan tren yang sedang terjadi. Selain itu, kita juga perlu menetapkan level-level stop loss dan take profit untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi profit kita.

Namun, perlu diingat bahwa strategi trading dengan pivot point ini tidak selalu berhasil dan memiliki risiko seperti strategi trading lainnya. Oleh karena itu, kita perlu selalu memperhatikan manajemen risiko dan money management yang baik. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga, seperti berita ekonomi atau politik. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading dengan pivot point.

Sekian penjelasan singkat tentang trading dengan pivot point. Jika kalian tertarik untuk mencoba strategi ini, pastikan untuk selalu belajar dan berlatih terlebih dahulu sebelum menggunakan uang sungguhan. Trading memang memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, selalu jaga emosi dan jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Semoga artikel ini bermanfaat dan happy trading!

Pivot Point: Konsep Dasar

Pivot Point adalah sebuah konsep yang digunakan dalam analisis teknikal untuk menentukan level-level support dan resistance di pasar keuangan. Konsep ini digunakan oleh trader untuk menentukan arah dan level harga yang mungkin terjadi pada suatu pasar keuangan.

Cara Menghitung Pivot Point

Untuk menghitung Pivot Point, kita membutuhkan harga High, Low, dan Close pada periode sebelumnya. Berikut ini rumus yang digunakan:

Pivot Point = (High + Low + Close) / 3

Read more:

Level-level support dan resistance juga dapat dihitung dengan rumus berikut:

Support 1 = (2 x Pivot Point) – High

Support 2 = Pivot Point – (High – Low)

Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low

Resistance 2 = Pivot Point + (High – Low)

Cara Menggunakan Pivot Point dalam Trading

Pivot Point dapat digunakan oleh trader untuk menentukan level-level entry, stop loss, dan take profit pada suatu posisi trading. Level-level support dan resistance yang dihasilkan dari Pivot Point dapat digunakan untuk menentukan level entry dan stop loss pada posisi trading. Sedangkan, level-level resistance dan support dapat digunakan untuk menentukan level take profit pada posisi trading.

Selain itu, Pivot Point juga dapat digunakan untuk menentukan arah trend pada pasar keuangan. Jika harga berada di atas Pivot Point, maka trend yang terjadi adalah bullish. Sedangkan, jika harga berada di bawah Pivot Point, maka trend yang terjadi adalah bearish.

Dalam penggunaannya, Pivot Point tidak selalu dijadikan satu-satunya acuan dalam pengambilan keputusan trading. Namun, Pivot Point dapat menjadi salah satu indikator yang bisa membantu trader dalam mengambil keputusan trading.

Pivot Point: Cara Menghitung

Apa itu Pivot Point?

Sebelum membahas cara menghitung Pivot Point, pertama-tama kita harus tahu apa itu Pivot Point. Pivot Point adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar finansial. Indikator ini sangat populer di kalangan trader dan investor karena dapat membantu dalam mengidentifikasi level-level penting dalam pergerakan harga.

Cara Menghitung Pivot Point

Pivot Point dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana yang melibatkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Berikut adalah rumusnya:

Pivot Point = (Harga Pembukaan + Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 4

Setelah Pivot Point dihitung, kita dapat menghitung level-level penting lainnya seperti Support dan Resistance dengan menggunakan rumus-rumus berikut:

Support 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Tertinggi

Support 2 = Pivot Point – (Harga Tertinggi – Harga Terendah)

Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Terendah

Resistance 2 = Pivot Point + (Harga Tertinggi – Harga Terendah)

Dengan menggunakan Pivot Point, trader dan investor dapat mengidentifikasi level-level penting dalam pergerakan harga dan dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan trading yang lebih baik. Rumus Pivot Point relatif mudah dihitung dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis pasar finansial.

TRENDING :  Terungkap! Aplikasi Crypto Trading yang Bikin Kaya!

Trading dengan Pivot Point: Entry Point

Apa itu Pivot Point?

Pivot point adalah indikator teknikal yang dapat membantu trader dalam mengidentifikasi level support dan resistance pada grafik trading. Pivot point dihitung berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan pada hari sebelumnya.

Cara Menggunakan Pivot Point sebagai Entry Point?

Pivot point dapat digunakan sebagai level entry point pada saat harga bergerak menuju level support atau resistance. Jika harga mendekati level support, trader dapat membuka posisi buy, dan jika harga mendekati level resistance, trader dapat membuka posisi sell.

Contoh Penggunaan Pivot Point sebagai Entry Point

Misalnya, pada grafik trading EUR/USD, pivot point harian adalah 1.1200, dengan level support pada 1.1150 dan level resistance pada 1.1250. Jika harga mendekati level support pada 1.1150, trader dapat membuka posisi buy dengan stop loss pada level support, dan target profit pada level resistance. Sebaliknya, jika harga mendekati level resistance pada 1.1250, trader dapat membuka posisi sell dengan stop loss pada level resistance, dan target profit pada level support.

Dalam menggunakan pivot point sebagai entry point, trader juga dapat memperhatikan indikator teknikal lainnya seperti indikator RSI atau MACD untuk mengkonfirmasi sinyal entry.

Pivot point dapat digunakan sebagai indikator teknikal untuk mengidentifikasi level support dan resistance pada grafik trading. Trader dapat menggunakan pivot point sebagai level entry point pada saat harga mendekati level support atau resistance. Penting untuk memperhatikan indikator teknikal lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal entry.

Trading dengan Pivot Point: Exit Point

Pernah mendengar istilah Pivot Point dalam trading? Pivot Point adalah level support dan resistance yang digunakan oleh trader untuk menentukan arah pergerakan harga. Dalam trading, Pivot Point juga dapat digunakan sebagai Exit Point atau level keluar dari suatu posisi trading.

Apa itu Exit Point?

Exit Point adalah level harga dimana seorang trader menutup posisi tradingnya. Tujuan dari menutup posisi trading adalah untuk mengamankan keuntungan atau meminimalkan kerugian.

Dalam trading dengan Pivot Point, Exit Point dapat ditentukan dengan memperhatikan level support dan resistance yang terbentuk dari perhitungan Pivot Point. Seorang trader dapat menentukan Exit Point pada level support atau resistance yang berdekatan dengan posisi tradingnya.

Cara Menentukan Exit Point dengan Pivot Point

Untuk menentukan Exit Point dengan Pivot Point, trader perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan Pivot Point:

1. Hitung level Pivot Point dengan formula: (High + Low + Close) / 3

2. Hitung level support dan resistance dengan formula:

– Support 1 = (2 x Pivot Point) – High

– Support 2 = Pivot Point – (High – Low)

– Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low

– Resistance 2 = Pivot Point + (High – Low)

Setelah melakukan perhitungan, trader dapat menentukan Exit Point dengan memperhatikan level support dan resistance yang berdekatan dengan posisi tradingnya. Jika trader melakukan Buy pada level Pivot Point, maka Exit Point dapat ditentukan pada level resistance 1 atau resistance 2. Sedangkan jika trader melakukan Sell pada level Pivot Point, maka Exit Point dapat ditentukan pada level support 1 atau support 2.

Keuntungan Trading dengan Pivot Point

Trading dengan Pivot Point dapat memberikan keuntungan bagi trader karena dapat membantu menentukan level support dan resistance secara cepat dan akurat. Selain itu, Pivot Point juga dapat digunakan sebagai Exit Point untuk mengamankan keuntungan atau meminimalkan kerugian.

Namun, trader juga perlu berhati-hati dalam menggunakan Pivot Point karena tidak selalu akurat dan dapat terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal seperti berita pasar dan sentimen pasar. Sebelum menggunakan Pivot Point, trader perlu melakukan analisis pasar secara menyeluruh dan mempertimbangkan risiko yang ada.

Pivot Point: Support dan Resistance

Pivot Point adalah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar finansial untuk menentukan level support dan resistance. Pivot Point dihitung berdasarkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari periode sebelumnya. Dalam penggunaannya, Pivot Point memberikan level-level support dan resistance yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan dalam trading.

Support

Level-level support yang diberikan oleh Pivot Point adalah level-level dimana harga diharapkan akan berhenti turun dan berbalik naik. Jika harga berhasil menembus level support tersebut, maka dapat dianggap sebagai sinyal bahwa trend harga sedang berubah menjadi bearish. Sebaliknya, jika harga tidak mampu menembus level support maka dapat dianggap sebagai sinyal bahwa trend harga masih bullish.

Resistance

Level-level resistance yang diberikan oleh Pivot Point adalah level-level dimana harga diharapkan akan berhenti naik dan berbalik turun. Jika harga berhasil menembus level resistance tersebut, maka dapat dianggap sebagai sinyal bahwa trend harga sedang berubah menjadi bullish. Sebaliknya, jika harga tidak mampu menembus level resistance maka dapat dianggap sebagai sinyal bahwa trend harga masih bearish.

Dalam penggunaannya, Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan level-level entry dan exit dalam trading. Selain itu, Pivot Point juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi trend harga yang sedang terjadi, sehingga dapat membantu trader untuk mengambil keputusan yang tepat dalam trading. Penting untuk diingat bahwa Pivot Point hanyalah salah satu dari banyak indikator teknikal yang dapat digunakan dalam trading, sehingga trader harus memperhatikan indikator-indikator lainnya serta melakukan analisis pasar yang komprehensif sebelum mengambil keputusan trading.

Pivot Point: Strategi Trading

Pivot Point adalah salah satu strategi trading yang dikenal luas di kalangan trader forex dan saham. Strategi ini berdasarkan pada perhitungan level-level support dan resistance yang dihasilkan dari pergerakan harga pada periode sebelumnya. Dalam penggunaannya, pivot point dipadukan dengan indikator teknikal lain, seperti moving average atau stochastic oscillator, untuk memperkuat sinyal trading.

TRENDING :  SMC Trading Strategy: Mengoptimalkan Keuntungan di Pasar Saham

Cara Menghitung Pivot Point

Perhitungan pivot point dilakukan dengan menjumlahkan harga tertinggi (high), terendah (low), dan penutupan (close) pada periode sebelumnya, kemudian dibagi tiga. Hasil perhitungan ini akan menjadi level pivot point, yang akan menjadi acuan untuk menentukan level-level support dan resistance pada periode trading berikutnya.

Contoh perhitungan pivot point pada chart harian:

High: 1.2050

Low: 1.1950

Close: 1.2000

Pivot Point = (High + Low + Close) / 3 = 1.2000

Level-level support dan resistance dihitung dari pivot point dengan mengalikan nilai pivot point tersebut dengan faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut berbeda-beda tergantung pada jenis pivot point yang digunakan, antara lain Standard Pivot Point, Fibonacci Pivot Point, dan Camarilla Pivot Point.

Cara Menggunakan Pivot Point dalam Trading

Pivot point dapat digunakan dalam berbagai macam strategi trading, baik sebagai acuan untuk entry dan exit posisi, maupun sebagai filter untuk mengkonfirmasi sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator teknikal lain. Beberapa cara penggunaannya antara lain:

– Menggunakan level-level support dan resistance sebagai target profit dan stop loss

– Mencari sinyal buy atau sell pada saat harga mendekati level-level support dan resistance

– Menggunakan kombinasi pivot point dengan indikator teknikal lain untuk memperkuat sinyal trading

Namun, perlu diingat bahwa pivot point bukanlah satu-satunya indikator yang perlu diperhatikan dalam trading. Penggunaannya harus dipadukan dengan analisis teknikal dan fundamental yang komprehensif untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Itulah penjelasan tentang pivot point sebagai salah satu strategi trading yang cukup populer di kalangan trader. Semoga informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman Anda dalam dunia trading.

Pivot Point: Konsep Dasar, Cara Menghitung, dan Strategi Trading

Bagi para trader, pivot point merupakan salah satu indikator penting dalam analisis teknikal. Konsep pivot point sendiri adalah harga rata-rata dari high, low, dan close dalam periode waktu tertentu. Pivot point menjadi acuan untuk menentukan level support dan resistance yang bisa digunakan sebagai entry dan exit point dalam trading.

Cara menghitung pivot point cukup sederhana, yaitu dengan menjumlahkan high, low, dan close lalu dibagi tiga. Selanjutnya, kita dapat menghitung level-level support dan resistance dengan menggunakan formula tertentu. Namun, saat ini sudah banyak platform trading yang menyediakan pivot point secara otomatis.

Salah satu strategi trading dengan pivot point adalah dengan menggunakan level-level support dan resistance sebagai acuan untuk menentukan entry point. Jika harga mendekati level support, bisa dipertimbangkan untuk melakukan buy. Sebaliknya, jika harga mendekati level resistance, bisa dipertimbangkan untuk melakukan sell.

Untuk menentukan exit point, kita bisa menggunakan level-level support dan resistance yang lebih tinggi atau lebih rendah. Selain itu, kita juga dapat menggunakan moving average atau indikator teknikal lainnya sebagai konfirmasi.

Secara keseluruhan, pivot point merupakan indikator yang sangat berguna dalam trading. Namun, seperti halnya indikator lainnya, pivot point juga memiliki kelemahan dan tidak selalu akurat. Oleh karena itu, selain menggunakan pivot point, kita juga perlu mengombinasikannya dengan indikator teknikal lainnya dan melakukan analisis fundamental untuk mengambil keputusan trading yang tepat.

Sampai jumpa kembali dalam pembahasan lainnya!

About administrator

Check Also

Cara Menghasilkan Uang dari Contoh Trading yang Menguntungkan

Cara Menghasilkan Uang dari Contoh Trading yang Menguntungkan

Contoh Trading: Mengenal Lebih Dekat Dunia Perdagangan Saham Hai, pembaca yang budiman! Apakah kamu pernah …