Sistem yang Digunakan Untuk Pencairan BLT Dana Desa Periode Mei 2021

Semenjak kemunculan adanya wabah penyakit yang dihadapi oleh masyarakat tentu memberikan banyak dampak. Dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah meningkatnya angka pengangguran. Maka dari itu, pemerintah memberikan kebijakan berupa bantuan BLT Dana Desa yang diterima setiap bulan.

Banyaknya BLT Dana Desa yang Dicairkan Bulan Mei 2021

BLT merupakan bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak wabah penyakit covid-19. Dimana bansos BLT memiliki beberapa jenis dengan jumlah dana yang berbeda. Salah satu jenis bansos BLT yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan adalah BLT Dana Desa. Bansos ini tentunya diberikan kepada setiap desa atau kelurahan.

Setiap desa atau kelurahan nantinya akan mendata nama calon penerima yang berdomisili di desa atau kelurahan tersebut. Namun nama calon penerima yang di data tentunya yang benar membutuhkan bantuan tersebut. Misalnya masyarakat yang kehilangan pekerjaan yang diakibatkan PHK oleh pihak perusahaan. Selain itu, BLT ini juga diberikan kepada masyarakat miskin.

Seperti yang diketahui bahwa jumlah desa atau kelurahan yang ada di negara Indonesia kurang lebih 74.962.Namun jumlah desa atau kelurahan yang mendapatkan dana dari bansos tersebut hanya 49.095 desa atau kelurahan saja. Memang tidak semua desa atau kelurahan yang ada di Indonesia diberikan bansos BLT ini oleh pemerintah.

Adapun anggaran yang sudah disediakan pemerintah sebagai dana dari BLT tersebut sebanyak Rp2,27 triliun. Anggaran tersebut akan dicairkan pada bulan Mei 2021 dengan tujuan agar masyarakat bisa menggunakannya untuk membeli keperluan lebaran. Jumlah dana yang diberikan pemerintah setiap penerima bantuan sebesar Rp300.000.

Memang penyaluran bansos ini dipercepat oleh pemerintah agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat utamanya umat Islam. Alasan lainnya karena adanya aturan yang ditetapkan pemerintah untuk meniadakan mudik juga memberikan dampak dalam bidang perekonomian. Sehingga pemerintah mengkhawatirkan jika masyarakat tidak dapat membeli kebutuhan lebaran.

Penyaluran Dana Menggunakan Sistem Cashless

Penyaluran yang dilakukan sebelumnya memang menggunakan sistem tunai. Dengan kata lain bahwa pemberian dana kepada penerima bansos diberikan secara langsung. Akan tetapi Mendes PDTT tidak lagi memakai sistem tersebut melainkan menggunakan sistem cashless. Dimana sistem cashless yang diterapkan tersebut merupakan sistem penerimaan secara digital.

Alasan Mendes PDTT menerapkan sistem tersebut karena menganggap bahwa pengelolaan sistem ini keamanannya dapat terjamin. Selain itu, alur untuk penggunaan anggaran bansos ini memang lebih jelas dibanding menggunakan sistem tunai. Meskipun masih ada beberapa desa atau kelurahan yang belum menerapkan sistem ini karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Kondisi yang dimaksud dalam hal ini adalah karena tidak adanya jaringan di wilayah tersebut. Bukan hanya itu saja, Mendes PDTT menerapkan sistem pemberian dana secara digital berdasarkan pada fakta yang terjadi di masyarakat. Dimana kebanyakan masyarakat yang belum mempunyai tempat untuk menyimpan uang secara aman agar tidak mudah hilang.

Meskipun pencairan dana dari bansos tersebut menggunakan sistem digital, namun masyarakat juga perlu hati-hati. Dalam hal ini masyarakat harus menyimpan kartu ATM pada tempat yang tidak mudah di lupa. Dengan begitu, pada saat penerima ingin mengambil uang melalui kartu ATM, tidak perlu lagi mencarinya yang membutuhkan waktu lama.

Itulah penjelasan singkat mengenai bansos berupa BLT Dana Desa yang diberikan kepada masyarakat. Dimana bansos ini diberikan sebanyak Rp300.000 untuk setiap penerima yang berhak. Selain itu, bansos tersebut juga dicairkan dengan cepat dari biasanya pada bulan Mei 2021. Alasannya agar penerima bisa menggunakan dana tersebut untuk membeli kebutuhan hari raya.